Alasan Ganjar Usul Gaji ASN Golongan III ke Atas Dipotong 50 Persen: Demi Sensitivitas Pejabat

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan usulan agarpemerintah pusatmemotong 50 persen pendapatan para pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN)golongan III ke atas. Menurutnya pemotongan pendapatan ini dapat meningkatkansensitivitas pejabat kepada masyarakat yang terkena dampak Covid 19. Hal ini ia sampaikan pada saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) tahun 2021 yang digelar secara virtual melalui telekonferensi di Istana Merdeka, Jakarta, Kami (30/4/2020).

"Saya usul seluruh pendapatan kita besok dipotong 50 persen. Pendapatan bukan gaji, kalau ini bisa jadi keputusan Nasional maka akan melegakan." "Keputusan ini penting agar publik tahu sensitivitas kita menghadapi permasalahan ini," ujarnya dilansir YouTube Ganjar Pranowo, Kamis (30/4/2020). Iamenjelaskan usulan yang dikemukakan demi menjamin ekonomi masyarakat yang terkena dampak Covid 19.

"Yang aman saat ini mereka yang bergaji, mereka diluar tidak aman semuanya. Maka sensitivitas harus kita tunjukkan, mohon maaf kalau ada kekurangan saya menyampaikan usulan ini," usulnya saatMusrenbangnas. SetelahMusrenbangnas selesai, Ganjar kembali menjelaskan maksud dari usulan yang diutarakannya didepan media. Ganjar menambahkan pemotongan pendapatan ini berlaku untuk ASN golongan III ke atas.

"Saya usul ke Bappenas, agar secara nasional tolong diperhitungkan. Seluruh pegawai kita minimal yang gradenya di atas para pejabatnya dipotong 50 persen pendapatannya," imbuh pria 51 tahun ini. Pemotongan tersebut, menurut Ganjar penting untuk menunjukkan sensitivitas kepada masyarakat yang mengalami kesulitan akibat terdampak Covid 19. "Tahun depan gambarannya masih buram, ekonomi kita masih buram. Maka kalau bisa dipotong minimum 50 persen, akan bisa menunjukkan sensitivitas dan anggarannya bisa dialokasikan untuk me rescue masyarakat kecil," katanya.

Namun, untukpara ASN yang ada di golongan I atau II ia berharap tidak dilakukan pemotongan. "Yang harus dipotong saya kira yang sudah golongan III ke atas, apalagi mereka yang sudah menempati jabatan penting. "Saya minta usulan ini benar benar dipertimbangkan agar secara nasional semua aware terhadap persoalan ini," ungkap Ganjar.

Dalam Musrenbangnas Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan masa pandemi virus corona atau Covid 19 menjadi kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk mengevaluasi dan meningkatkan potensi dalam negeri yang belum terkelola secara baik. Jokowi mencontohkan, bagaimana sektor kesehatan yang saat ini menjadi perhatian utama. Justru, ia mendapati bahwa industri farmasi dalam negeri hampir seluruhnya impor.

"Apa yang terjadi di sektor kesehatan, industri farmasi, bahan baku obat kita saat ini masih impor. 95 persen masih impor," kata Jokowi. Maka dari itu, Jokowi meminta agar pemerintah mengidentifikasi berbagai kebutuhan di industri kesehatan yang bisa diproduksi sendiri, seperti alat kesehatan dan lain lain. "Apa saja yang kita beli dari negara lain, sekarang kelihatan semuanya. Lalu bagaimana dengan tenaga medis, rasio dokter, rasio dokter spesialis, perawat apa cukup menghadapi situasi saat ini," katanya.

Jokowi juga meminta adanya perhatian dan penangan khusus terkait penyakit menular lainnya seperti Tuberkulosis (TBC). Ia mendapati data bahwa Indonesia merupakan negara nomor tiga di dunia penderita TBC setelah India dan Cina. Karena itu, pemerintah pun perlu mengevaluasi kembali layanan kesehatan di berbagai rumah sakit yang ada, termasuk ketersediaan jumlah tempat tidur dan fasilitas lainnya.

You Might Also Like

Leave a Reply

Back to top