PT GNI Upayakan Keselamatan Kerja Sesuai Regulasi di Momen HUT RI ke 78
Kita semua tahu betapa pentingnya kemerdekaan bagi Indonesia. Semangat para pahlawan yang berjuang dengan gigih untuk mencapai kemerdekaan terus hidup di hati kita semua, terutama saat kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78.
Mirza, salah satu karyawan dari PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), dengan bangga berbicara tentang momen bersejarah ini. Ia bahkan menjadi Inspektur Upacara dalam peringatan HUT RI ke-78 pada Kamis (17/08/2023) di pelataran kantor PT GNI
Mirza bukan satu-satunya yang merasakan semangat ini. Semua karyawan, baik dari PT GNI maupun PT Stardust Estate Investment (SEI), merasakan hal yang sama.
Upacara tersebut berjalan dengan khidmat. Semua karyawan, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar negeri, merasa satu dalam semangat. Ini adalah bagian dari prosedur kerja PT GNI yang selalu menekankan pentingnya semangat bersama untuk mencapai tujuan bersama..
Para pahlawan yang berkorban demi kemerdekaan kita telah memberikan inspirasi besar bagi karyawan-karyawan ini. Mereka percaya bahwa dengan semangat yang sama, mereka juga dapat mencapai kesuksesan di tempat kerja. Selain itu, mereka selalu berusaha untuk melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik.
“Harapannya, momen peringatan kemerdekaan ini diharapkan bisa memotivasi karyawan untuk lebih kreatif, bekerja sama, dan mencapai pencapaian yang istimewa”. Ungkap Mirza dalam pesannya kepada seluruh karyawan PT GNI.
Meningkatkan Keakraban Karyawan di PT GNI
Karyawan di PT GNI, baik dari Indonesia maupun dari luar negeri, adalah aset berharga perusahaan. Mereka adalah roda penggerak semua kegiatan operasional. Sebelum upacara peringatan kemerdekaan, PT GNI mengadakan kegiatan outing untuk mempererat hubungan antar karyawan di Taman Wisata Pantai Ungkea.
Dengan pemandangan alam yang indah, kegiatan outing ini berhasil membuat para karyawan menjadi lebih dekat satu sama lain. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 23 Juni 2023 dan berbagai lomba pun diadakan selama outing tersebut. Semuanya berjalan dengan penuh semangat di pantai, membuat semua orang tertawa sehingga terbentuk hubungan yang erat antara karyawan Indonesia dan tenaga kerja asing.
Salah satu karyawan PT GNI mengungkapkan kegembiraannya atas kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini memberikan kesempatan untuk bersantai dan merasa lebih dekat satu sama lain. Selain itu, ini juga memberikan mereka kesempatan untuk melupakan sejenak rutinitas kerja di smelter.
PT GNI berkomitmen untuk menjaga kualitas komunitas dan lingkungan sekitarnya. Hal ini memerlukan kerjasama dan kolaborasi antar karyawan. Wujud dalam komitmen tersebut tercermin dalam program Corporate Social Responsibility (CSR), dimana program tersebut membantu masyarakat sekitar dengan berbagai kegiatan sosial, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan dukungan untuk UMKM lokal.
Beberapa kegiatan sosial yang sudah dilakukan adalah membantu siswa-siswi di Desa Tanauge dan Desa Bunta dengan menyediakan sekolah bahasa Inggris. Selain itu, mereka juga memberikan uang tunai untuk membeli seragam olahraga kepada atlet-atlet di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) tingkat Provinsi Sulawesi Tengah. Mereka juga memberikan bantuan sembako dan peralatan sekolah ke Panti Asuhan Raudhatul Fitrah dan Panti Asuhan Alesintowe.
Tak hanya itu saja, mereka juga membantu membangun jalan Trans Bunta untuk memudahkan akses transportasi masyarakat setempat. Selain itu, mereka memberikan alat laboratorium kepada Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk membantu penelitian dan pengembangan teknologi smelter nikel. Jadi, PT GNI tidak hanya berfokus pada bisnis, tetapi juga peduli pada masyarakat dan pendidikan.
PT GNI Meningkatkan Nilai Produknya
PT GNI, perusahaan smelter nikel yang berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, aktif berperan dalam mewujudkan strategi pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri hilirisasi mineral dan batu bara (minerba).
Perlu diakui bahwa nikel adalah komoditas yang sangat penting bagi Indonesia. Sebelumnya, Indonesia hanya mengekspor nikel dalam bentuk biji mentah dengan nilai jual yang murah. Namun, saat ini, Indonesia telah melakukan langkah berani untuk meningkatkan proses pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri. Smelter nikel menjadi solusi yang tepat untuk meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam operasinya, PT GNI mampu menghasilkan sekitar 1,9 juta ton Nickel Pig Iron (NPI) setiap tahunnya. Produk NPI ini kemudian diolah lebih lanjut menjadi feronikel dan NPI, yang menjadi bahan dasar penting dalam berbagai industri, termasuk industri baja stainless, besi nikel alloy, serta sektor manufaktur lainnya, seperti pembuatan peralatan makan, kawat baja anti karat, dan komponen bahan baku untuk badan pesawat terbang.
Melansir informasi dari PT GNI, pada awal tahun 2022, perusahaan ini berhasil mengekspor sejumlah besar produk feronikel, mencapai 13.650 ton dengan nilai mencapai 23 juta dolar AS. Keberhasilan ini mencerminkan peningkatan signifikan dalam nilai bijih nikel yang dihasilkan, meningkat hingga 14 kali lipat dibandingkan dengan masa sebelumnya.
Keberhasilan ekspor ini merupakan hasil penerapan teknologi mutakhir yang digunakan oleh PT GNI dalam proses produksi mereka, yaitu teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF). Teknologi ini telah membuktikan diri sebagai kunci utama dalam mengoptimalkan proses produksi dan meningkatkan nilai tambah bijih nikel di tingkat yang signifikan.
PT GNI Prioritaskan Keselamatan Kerja Sesuai Regulasi
PT GNI dengan tegas mematuhi peraturan ketenagakerjaan yang mengharuskan setiap perusahaan menerapkan 18 syarat keselamatan kerja di tempat kerja, sesuai Undang-Undang No 1 Tahun 1970, Permenaker No 5 Tahun 1996, dan Permenaker No 4 Tahun 1987. Hal ini tercermin dalam pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang telah menjadi bagian integral dari Prosedur Kerja PT GNI.
Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan, Yuli Adiratna, menyoroti upaya pemerintah dan pengawas ketenagakerjaan dalam membina industri untuk menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara konsisten.
PT GNI menjamin K3 dengan mengadakan program rutin, seperti Pendidikan dan Latihan Dasar (diklatsar) Penyelamatan dan Penanganan Kecelakaan Kerja, bekerja sama dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Palu. Kegiatan ini dilaksanakan di lokasi pelatihan keselamatan kerja PT GNI di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, selama lima hari.
Dalam upaya ini, karyawan dari berbagai departemen, termasuk Departemen Health, Safety, and Environment (HSE), dilibatkan dalam pelatihan yang mencakup penggunaan alat pemadam api, penyelamatan dalam kecelakaan kendaraan, evakuasi kebakaran, dan latihan penyelamatan di dalam air. Mereka juga diajarkan konsep tanggap darurat perusahaan dan penggunaan sarana dan prasarana tanggap darurat.
Yuli Adiratna, Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan, menegaskan pentingnya perlindungan tenaga kerja sebagai prioritas utama, dengan memastikan perlindungan terhadap hak asasi manusia menjadi perhatian utama bagi semua pihak.
Leave a Reply