Jumlah Pasien Corona DKI Jakarta Tertinggi, 42 Tenaga Medis di Ibu Kota Positif Covid-19
DKI Jakarta merupakan daerah dengan jumlah pasien virus corona atau Covid 19 tertinggi di Indonesia. Bahkan ada 42 tenaga kesehatandinyatakan positif Covid 19 berada di Jakarta. Hal tersebut diungkapkan Ketua II Gugus Tugas Penanganan Covid 19 DKI Jakarta Catur Laswanto.
Ia menjelaskan jika para tenaga kesehatan tersebut terinfeksi karena menangani pasien Covid 19. "Tenaga kesehatan yang terinfeksi mencapai 42 orang," ujarnya dikutip dari Untuk jumlah pasien Covid 19 di DKI Jakarta terus meningkat dan pada Senin (23/3/2020) mencapai 356 pasien.
Catur berharap seluruh warga Jakarta mampu menerapkan social distancing demi mencegah meluasnya penyebaran Covid 19. "Kita semua bisa memerangi virus ini mana kala masyarakat betul betul mengikuti seruan pemerintah untuk tetap di rumah, jaga jarak, dan jangan keluar kalau tidak untuk urusan yang penting," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta. Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto mengatakan terdapat tambahan 65 kasus baru pada Senin (23/3/2020).
Sehingga jumlah total kasus positif Covid 19 di Indonesia kini menjadi 579 kasus. "Ada penambahan kasus baru sebanyak 65 orang yang terdistribusi di berbagai provinsi sehingga total kasus pada hari ini menjadi 597," kata Yurianto dalam jumpa pers dikutip dari tayangan live KompasTV. Lonjakan kasus tertinggi masih terjadi di Jakarta.
Dari 65 kasus tambahan itu, 44 kasus baru ada di DKI Jakarta. DKI menjadi provinsi dengan kasus Covid 19 terbanyak, bahkan lebih dari separuh jumlah kasus nasional. Sebelumnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya 6 dokter dikarenakan menjadi korban pendemi Covid 19.
Enam dokter yang diduga meninggal akibat terjangkit Covid 19, yakni: 1. dokter Hadio Ali Sp. S, 2. dokter Djoko Judodjoko Sp. B,
3. dokter Laurentius P Sp. Kj, 4. dokter Adi Mirsa Putra Sp. THT dan 5. dokter Ucok Martin Sp. P
6. dokter Bambang Sutrisna, MHSc Hal tersebut diungkapkan melalui akun Instagram @ikatandokterindonesia pada Minggu (22/3/2020). Selain itu, ada dokter Toni D Silitonga yang meninggal bukan karena terpapar Covid 19.
Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih menjelaskan penyebab meninggalnya dr. Tony D Silitonga. Almarhum yang bertugas sebagai Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bandung Barat sekaligus sebagai Satgas Tim Penanggulangan Covid 19 mengalami gangguan jantung akibat kelelahan. Di hari hari terakhirnya ia sibuk mempersiapkan fasilitas kesehatan khsusnya di wilayah Bandung Barat agar siap terhadap ancaman Covid 19 dan juga memberikan edukasi secara luas kepada masyarakat untuk mencegah Covid 19.
Sementara enam dokter lainnya meninggal karena terpapar Covid 19, virus yang saat ini sudah menyebar hingga ke 20 provinsi di Indonesia. "Yang lain terpapar Covid 19, termasuk dokter Prof Bambang yang hari ini meninggal karena juga terpapar Covid 19," kata dr. Daeng. IDI pun menyatakan duka cita kelihangan anggota anggota IDI dalam menghadapi pandemi Covid 19 ini.
"PB IDI berduka cita amat dalam atas wafatnya sejawa sejawat anggota IDI sebagai korban pandemi Covid 19. Semoga apa apa yang menjadi perjuangan para sejawat kita diterima oleh Allah SWT dengan limpahan pahala yang Mulia. Untuk keluarga yang dtinggalkan semoga diberi kekuatan, keikhlasan atas musibah ini," pungkas Daeng.
Leave a Reply