Dokter dari Amerika Serikat Soroti Rencana Pembukaan Kembali Bioskop di Indonesia Pandemi Covid-19
Rencana pemerintah RI untuk membuka kembali bioskop di tengah masih meningkatnya kasus infeksi virus corona Covid 19 mendapat sorotan dari seorang dokter dan pakar penyakit menular dari Amerika Serikat. Dr. Faheem Younus, seorang associate professor di Fakultas Kedokteran University of Maryland, mengungkapkan pandangannya terkait rencana pembukaan kembali bioskop di Indonesia lewat akun Twitternya, @FaheemYounus. Awalnya, Dr. Faheem Younus mencuit tentang pertanyaan mengenai apa mitos Covid 19 yang beredar di berbagai negara selain Amerika Serikat, Kanada, India, dan Pakistan.
Cuitan ini diunggah pada Senin (31/8/2020) lalu. Kemudian, ia meminta warganet untuk menyebutkan nama negara dan mitos atau berita simpang siur tentang penyakit Covid 19. Ia pun mencoba untuk memberikan bantuan berupa penjelasan singkat mengenai mitos mitos tentang Covid 19.
"What is the biggest COVID myth circulating in your country these days?" "(Except America/Canada and India/Pakistan as I’m aware of their issues:)" "Name your country and the myth/big confusion under comments. I’ll try to help iA"
Kemudian, seorang warganet dengan nama akun @yennykhrist menyampaikan bahwa di Indonesia, bioskop akan dibuka kembali. Ia juga menerangkan, pemerintah mengatakan bahwa menonton film di bioskop akan membuat masyarakat bahagia sehingga imunitas meningkat untuk melawan Covid 19. "Indonesia : due to reopening the cinema, goverment said watching movie at cinema will make us happy and boost our immunity to fight Covid 19," tulis pemilik akun @yennykhrist.
Pada Selasa (1/9/2020), Dr. Faheem Younus pun me retweet balasan dari akun warganet tersebut dan memberikan penjelasan mengenai risiko dari dibukanya kembali bioskop di tengah pandemi virus corona. Ia menyertakan tangkapan layar artikel berbahasa Inggris dari sebuah media yang menyebut membuka kembali bioskop dapat membantu memperbaiki suasana hati masyarakat setelah lockdown sekian lama. Dalam cuitannya itu, Dr. Faheem Younus menegaskan untuk menghindari bioskop.
Sebab, ada beberapa kriteria yang menunjukkan bahwa bioskop adalah tempat dengan risiko tinggi penularan Covid 19. Yakni, berada dalam ruangan (indoor), kemudian praktik pembatasan sosial atau social distancing yang belum tentu bisa diterapkan, ventilasi udara yang buruk, dan jangka waktu terpapar virus yang cukup panjang. Satu pasien positif Covid 19 (tanpa gejala sekalipun) dapat menularkan virus kepada belasan orang lain.
Di akhir penjelasannya dalam cuitan tersebut, Dr. Faheem Younus menegaskan bahwa "bahagia" saja tidak akan bisa mencegah Covid 19. Namun, yang bisa mencegah penularan virus bernama ilmiah SARS CoV 2 tersebut adalah "bersikap waspada." Indonesia: Avoid movie theaters/cinemas. See the high risk criteria they meet:
Indoor? *checked* Social distancing ? Poor ventilation *checked* Prolonged exposureBallot *checked* One COVID+ patient (even asymptomatic) in a cinema may infect dozens Being “happy” won’t prevent COVID; being careful will
Diberitakan sebelumnya, dibukanya kembali bioskop adalah satu di antara berbagai cara adaptasi kebiasaan baru dalam menghadapi pandemi virus corona Covid 19. Mengutip , sejak kasus Covid 19 merebak dan terus meningkat di Indonesia, sejumlah fasilitas umum, fasiltas pendidikan hingga tempat hiburan ditutup. Upaya ini dilakukan untuk mencegah penularan virus corona semakin meluas di kalangan masyarakat, bahkan pekerjaan dan sekolah harus dilakukan di rumah.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid 19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa bioskop berkontribusi untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang berkaitan dengan penanganan Covid 19. Hal itu disampaikan Wiku dalam konferensi pers melalui YouTube BNPB, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (26/8/2020). Wiku mengungkapkan saat menonton film, masyarakat akan merasa bahagia.
Perasaan bahagia ini diklaim berpengaruh pada peningkatan imunitas tubuh yang bisa memperkecil risiko terpapar Covid 19. "Bahwa bioskop dan cinema memang memiliki karakteristik dan kontribusi penting terutama dalam memberikan hiburan kepada masyarakat karena imunitas masyarakat bisa meningkat karena bahagia atau suasana mental fisik masyarakat juga ditingkatkan," kata Wiku. Oleh karena itu, Satgas Penanganan Covid 19 tengah mempersiapkan pembukaan bioskop.
Namun, seperti yang diwartakan artikel lain di , proses pembukaan bioskop ini diperlukan waktu yang panjang, yaitu perlu ada pra kondisi, melihat waktu yang tepat. Daerah yang boleh membuka bioskop ini adalah daerah yang sudah siap dengan fasilitas protokol kesehatan. Kemudian juga ada proses simulasi. Nantinya, para karyawan dan penonton harus menjalankan protokol kesehatan apabila bioskop kembali dibuka.
Protokol kesehatan yang wajib dijalankan adalah menggunakan masker selama berada di area bioskop dan menjaga jarak minimal 1,5 meter antar penonton. "Pada saat nanti akan dijalankan dan sudah dijalankan, harus dilakukan monitoring dan evaluasi dengan baik agar semuanya betul aman dan berjalan dengan lancar," ucap Wiku. Selain itu, pengunjung bioskop tidak memiliki penyakit penyerta lainnya seperti penyakit jantung, kencing manis, paru, ginjal, penyakit imunitas rendah lainnya.
Selain itu harus dalam kondisi sehat, tidak ada gejala batuk, demam lebih dari 38 derajat celsius, penyakit tenggorokan, flu, bersin dan sesak nafas. Kemudian, selama menonton tidak boleh makan dan minum dan selalu menggunakan masker dari sejak awal hingga selesai, jarak antar kursi dilakukan berjarak sehingga tidak ada kontak antar pengunjung. “Kami menyarankan pengunjung yang datang adalah masyarakat dengan usia rentang di atas 12 tahun dan di bawah 60 tahun,” jelas Wiku.
Selain itu, nantinya kapasitas bioskop hanya 50% dan bakal selalu melakukan disemprot disinfektan ruangan bioskop saat pergantian penonton.
Leave a Reply