Legenda NBA yang Seharusnya Berulang Tahun ke-42 Hari Ini Mengenang Kobe Bryant

Kobe Bryant dan putrinya, Gianna meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter tujuh bulan lalu. Hari ini, Minggu 23 Agustus 2020 seharusnya menjadi hari ulang tahun Kobe Bryant yang ke 42. Seperti yang dilansir USA Today, ketika Los Angeles Lakers bertemu Portland Trail Blazers di pertandingan NBA besok, mereka akan mengenakan seragam spesial "Black Mamba" di Game 4 pada 24 Agustus 8/24, dua nomor yang dipakai Bryant sebagai Laker.

Bryant masih berada di tahap awal karier keduanya sebagai pendongeng dan pengusaha ketika dia, putrinya Gianna (13), dan tujuh orang lainnya yang memiliki hubungan dekat dengan Bryant dan bola basket, meninggal dunia. Bryant juga seorang ayah yang penuh kasih kepada putri putrinya, Gianna, Natalia, Bianka dan Capri. Itulah yang dikatakan oleh teman dekat sekaligus Presiden Lakers, Rob Pelinka di peringatan Bryant pada Februari lalu.

"Dia hanya mencintai gadis gadisnya, dan tidak ada apa pun di dunia ini yang lebih berarti baginya," kata Pelinka. Bryant telah melewatkan begitu banyak hal dalam waktu sesingkat itu: acara acara putrinya, termasuk pertandingan bola basket Gianna (dia memakai No. 2), kembalinya musim WNBA Bryant pasti akan mengajak Gianna untuk melihat Los Angeles Sparks pemilihannya untuk Basketball Hall of Fame dan Lakers yang membuat babak playoff. LeBron James, yang mengungguli Bryant dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa NBA sehari sebelum Bryant meninggal, telah membawa Lakers kembali ke babak playoff untuk pertama kalinya sejak 2013.

Sebelum mengalahkan Blazers di Game 2, kemenangan playoff terakhir mereka adalah pada tahun 2012 . Bryant pensiun pada 2016. "Tiada suatu hari berlalu tanpa saya tidak memikirkannya," kata James sebelum NBA memulai kembali musimnya pada Juli.

"Suatu hari tidak berlalu di mana organisasi kami tidak mengingatnya dan memikirkan tidak hanya Kobe tetapi Gigi dan Vanessa dan anak anaknya." "Kami masih mengenakan pakaian nomor 24 dan 8 dan No. 2 dengan bangga dan mengingat betapa hebatnya mereka." Reporter USA TODAY Sports NBA Mark Medina duduk bersama Bryant pada 17 Januari, dalam wawancara terakhirnya.

Bryant sangat bersemangat tentang masa depan dan perilisan buku yang akan datang untuk "The Wizenard Series: Season One", buku keempatnya. Bryant berbicara tentang melatih Gianna dan tim AAU nya dan kegembiraannya menyaksikannya tumbuh menjadi pemain berbakat. Ia mendiskusikan keluarganya, termasuk sang istri, Vanessa dan putri putrinya yang lain Natalia, Bianka dan Capri, dan bagaimana dia ingin menghabiskan waktu bersama mereka karena tekanan dan perjalanan terkait atlet tingkat elit sudah ditinggalkannya.

Legenda LA Lakers, Kobe Bryant, meninggal dalam kecelakaan helikopter, Minggu (26/01/2020) sekitar pukul 09.45 waktu setempat. Putri kedua Kobe, Gianna Maria Onore Bryant atau Gigi (13), turut menjadi korban kecelakaan. Insiden terjadi di Calabasas, California.

Kecelakaan tersebut merenggut sembilan nyawa penumpang, termasuk pilot helikopter. Diketahui, Kobe Bryant memang selalu bepergian menggunakan helikopter. Dia dikenal menggunakan helikopter untuk menghindar dari kepadatan lalu lintas di Los Angeles.

Perjalanan dari rumah Kobe Bryant, kawasan Newport Beach, ke Mamba Sports Academy di Thousand Oaks membutuhkan waktu satu jam tanpa lalu lintas. Jika terjadi kemacetan, waktu yang dibutuhkan akan lebih dari tiga jam. Namun,bintang NBA tersebut memberikan alasan khusus mengapa ia selalu pergi menggunakan helikopter.

Bukan tentang kemewahan dan tidak hanya sekadarkemacetan lalu lintas, tetapi untuk memiliki lebih banyak menit berharga dengan anak anaknya. Hal itu disampaikannya dalam sebuah wawancara eksklusif "The Corps" pada akhir Desember 2018 silam, yang dipandu oleh Alex Rodriguez dan Barstool Big Cat. Legenda Lakers itu mengungkapkan, ia selalu mengantar jemput anak anaknya ke sekolah.

Tak hanya itu, dia juga mengikuti kegiatan anak anaknya setelah sekolah. Bryant berusaha menyeimbangkan waktunya antara pelatihan basket dan waktu berkualitas dengan buah hatinya. "Aku selalu bangun pukul 4 pagi, berolahraga, dan membangunkan anak anak pukul 06.30 untuk sekolah. Dan aku mengantar anak anak ke sekolah setiap pagi," kata Bryant.

Namun, segalanya berubah ketika arus lalu lintas LA semakin padat. "Aku terjebak macet sehingga aku kehilangan momen untuk mengikuti drama sekolah anak anak," ucapnya. Kepadatan lalu lintas di LA pun semakin memburuk.

Alhasil, Bryant mencari cara di mana ia tidak menghabiskan waktu dengan percuma dan memiliki waktu yang seimbang antara berlatih dan waktu bersama keluarga. "Jadi, saat itulah aku berpikir tentang helikopter, dan hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk perjalanan. Dan saat itulah semua itu dimulai," terangnya. Setelah menggunakan helikopter, Kobe Bryant merasa waktu yang ia miliki menjadi lebih efisien.

Pria 41 tahun itu dapat mengantar anak anak sekolah tepat waktu, melakukan aktivitas pribadi, dan kembali menjemput para buah hatinya. Meskipun sang istri, Vanessa Bryant, selalu menawarkan diri untuk mengantar jemput anak anak mereka, Bryant selalu bersikeras. Kepada Alex Rodriguez, ayah empat anak itu mengungkapkan momen yang tidak ingin disia siakan.

"Kamu bepergian dan memiliki waktu di mana kamu tidak melihat anak anakmu," kata Bryant. Jadi, setiap ada kesempatan, aku selalu menggunakannya bersama mereka (anak anak), bahkan jika itu 20 menit di dalam mobil. Aku menginginkan itu," sambungnya. Dilansir BBC , pengarah lalu lintas di UCLA Institute of Transportation Studies, Profesor Michael Manville, Los Angeles terkenal karena kemacetan lalu lintas.

Manville mengatakan, hal itu disebabkan karena road pricing, sistem jalan berbayar. LA memiliki urbanisasi tata kota yang membuat volume lalu lintas di jalan tinggi. Menurut perusahaan riset Inrix, pengemudi di LA kehilangan rata rata 128 jam karena kemacetan pada 2018 lalu.

Dilansir TMZ Sports , kecelakaan bermula saat pilot helikopter menghubungi menara kontrol di Bandara Burbank pada Senin (27/01/2020) pukul 01.30 WIB. Diketahui, helikopter telah berputar putar selama sekitar 15 menit. Menurut keterangan data pelacak penerbangan, helikopter yang ditumpangi Kobe, Gigi, dan tujuh orang lainnya telah berputar setidaknya enam kali.

Helikopter berputar pada ketinggian yang sangat rendah, yakni sekitar 875 kaki. Diperkirakan, kondisi tersebut untuk menunggu hilangnya kabut. Pilot akhirnya menuju ke utara di sepanjang tol 118.

Setelah itu, helikopter berbelok ke barat dan mulai terbang di atas tol 101, di sekitar Woodland Hills, California. Pukul 01.40 WIB, cuaca semakin memburuk. Helikopter menembus kabut tebal dan berbelok ke selatan.

Sayangnya, kendaraan mengarah ke daerah pegunungan. Tiba tiba, helikopter naik dengan cepat, dari sekitar 1.200 kaki menjadi 2.000 kaki. Pukul 01.45 WIB, helikopter terbang ke gunung dengan ketinggian 1.700 kaki.

Data pelacak penerbangan menunjukkan bahwa mereka terbang sekitar 161 knot. Saksi mata menerangkan, mereka mendengar mesin helikopter tersendat sendat sebelum turun. Helikopter pun jatuh dan terbakar.

Api dan asap menutupi sebagian besar area tempat terjadinya insiden.

You Might Also Like

Leave a Reply

Back to top